Senin 02 Sep 2013 16:11 WIB

Jokowi 'Kartu AS' PDIP Menangkan Pilpres 2014

 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo dinilai menjadi 'Kartu AS' PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilpres 2014 mendatang.

Menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusabhakti, PDI Perjuangan juga akan memenangkan pemilu legislatif.

"Perkiraan tersebut didasarkan pada fenonema politik yang berkembang maupun hasil survei dari sebuah lembaga survei asing," kata Ikrar Nusabhakti pada diskusi 'Dialog Pilar Negara: Geliat Para Capres Jelang 2014' di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (2/9). Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Menurut Ikrar, hasil survei yang dilakukan sebuah lembaga survei asing maupun dilakukan sebuah harian nasional terkenal menyimpulkan, calon presiden yang paling populer saat ini adalah Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Kemudian, jika PDI Perjuangan mengusung calon presiden Jokowi, pada pada pemilu legislatif bisa meriah suara hingga 24 persen," katanya.

Hasil survei tersebut, kata dia, jika PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo dan kemudian berpasangan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto atau berpasangan dengan mantan ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla, maka berpeluang besar memenangkan pemilu presiden 2014.

"Dengan catatan, konvensi calon presiden Partai Demokrat tidak menghasilkan figur yang kuat," katanya.

Namun dari dua kemungkinan tersebut, menurut Ikrar, memiliki tingkat resistensi yang berbeda sehingga perlu menjadi pertimbangan bagi PDI Perjuangan.

Dari hasil survei sebuah harian nasional terkenal menyebutkan, jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo, maka tingkat resistensinya sekitar enam persen, sedangkan jika Jokowi berpasangan Jusuf Kalla maka tingkat resistensi hanya sekitar satu persen.

"Dari hasil survei tersebut, bahwa terjadi 'swing voter' cukup besar yakni pemilih yang semula memilih Partai Demokrat dan PKS akan beralih memilih PDI Perjuangan dan Jokowi," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ikrar Nusabhakti juga mengingatkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tidak salah jika mengusung Jokowi sebagai capres asalkan waktunya tepat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement