Rabu 04 Sep 2013 08:58 WIB

Krisis Air Ancam Warga Gaza

Anak-anak Palestina mengantre mengisi air di Jalur Gaza.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Anak-anak Palestina mengantre mengisi air di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dinas Perairan di Jalur Gaza mengingatkan berlanjutnya krisis kekurangan bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan fasilitas air dan limbah kesehatan di Jalur Gaza.

Dinas Perairan dalam pernyataannya menyerukan semua lembaga kemanusiaan, pemerintah, lembaga bantuan internasional dan lembaga-lembaga PBB untuk segera turun tangan untuk menyediakan jumlah bahan bakar yang sesuai untuk Dinas Perairan dan daerah-daerah di Jalur Gaza.

Ini agar mereka bisa melanjutkan pengoperasian fasilitas-fasilitas vital, bisa memberikan pelayanan kepada warga, bisa memberi kebutuhan air yang cukup bagi seluruh lini kehidupan serta mencegah terjadinya tragedi lingkungan dan kemanusiaan.

Dinas Perairan menegaskan ada penurunan signifikan dalam kemampuan mengoperasikan sebagian besar fasilitas air dan limbah kesehatan dengan kemampuan yang sama dan sebagian berhenti total, di tengah-tengah berlanjutnya krisis bahan bakar di Jalur Gaza.

“Krisis kelangkaan bahan bakar yang dibarengi dengan datangnya musim panas yang biasanya terjadi kebutuhan air lebih banyak ini berdampak signifikan pada kemampuan Dinas Perairan untuk menyediakan jumlah yang dibutuhkan air warga,” terangnya seperti dikutip Infopalestina pada Selasa (3/9).

Hal ini juga akan menyebabkan terhentinya pengoperasian stasiun limbah kesehatan dan pemompaan air limbah untuk dibuang ke laut, sehingga menambah masalah polusi air tawar. Kondisi itu berdampak pada situasi lingkungan yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan manusia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement