Senin 09 Sep 2013 22:00 WIB

Dana Penataan Ulang Gasibu Diperkirakan Rp7 Miliar

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Lapangan Gasibu Bandung
Foto: ANTARA
Lapangan Gasibu Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana merevitalisasi Lapangan Gasibu, Bandung. Anggaran untuk menata ulang kondisi fisik Lapangan Gasibu di Kota Bandung, Jawa Barat, dengan mengembalikan fungsi awal lapangan sebagai ruang terbuka hijau diperkirakan mencapai sekitar Rp7 miliar.

"Selain itu, pemprov juga akan menata kawasan di seputar lapangan yang kerap dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL). Untuk halaman muka, khususnya lapangan sudah kosong dari PKL. Sudah tiga minggu berturut-turut kami senam pagi di lapangan itu," kata Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum (HPU) Pemprov Jawa Barat Rudy Gandakusumah di Bandung, Senin (9/9).

Ia menuturkan, lapangan seluas sekitar 21 ribu meter persegi itu akan dilengkapi hutan tematik, trek jogging , fasilitas bermain anak, hingga ampitheatre dan akan dipakai untuk berbagai kegiatan publik dan tempat peringatan hari keagamaan maupun upacara kenegaraan.

"Untuk ampitheater sengaja dibuat untuk tempat berkesenian anak-anak sekolah. Kami juga bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor dan Cibodas untuk membuat hutan tematik di kiri kanan lapangan. Lahan hijau akan kami optimalkan," katanya.

Anggaran revitalisasi Lapangan Gasibu, kata Rudy, sudah diajukan dalam APBD Perubahan 2013 yang kini tinggal menunggu persetujuan pihak DPRD Jawa Barat dan diharapkan revitalisasinya akan tuntas di 2014 mendatang.

"Jadi konsep kasarnya sudah ada, tinggal DED (detail enggineering design)-nya. Anggarannya diperkirakan Rp7 miliar. Kalau di triwulan pertama anggaran sudah tersedia, 3 hingga 4 bulan ke depan, hasilnya sudah kelihatan," katanya.

Ketika disinggung tentang para PKL yang selalu menyemut di kawasan Gasibu setiap hari akhir pekan, Ruddy mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk menyiapkan lahan relokasi.

Akan tetapi, kata dia, karena banyaknya jumlah PKL maka pihaknya hanya akan memprioritaskan PKL yang benar-benar tidak memiliki toko.

"Di antara sekitar 5 ribuan PKL tersebut, sebagiannya sudah memiliki tempat berjualan. Yang sedang kami bicarakan dengan pemkot Bandung itu PKL yang benar-benar tidak punya toko," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement