REPUBLIKA.CO.ID, Dibentuk Tim Khusus untuk Penyelidikan, Sudah Ada Gambaran Keberadaan Koleksi Museum Sonobudoyo yang Hilang
YOGYAKARTA -- Sudah tiga tahun ini beberapa koleksi museum Sonobudoyo hilang, di antaranya topeng emas yang merupakan koleksi emas master piece dari Museum Sonobudoyo.
"Untuk itu Dinas Kebudayaan DIY melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan DIY membentuk Tim Khusus Penyelidikan Koleksi Museum Sonobudoyo yang hilang," kata Kepala Bidang Sejarah, Museum dan Purbakala Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika kepada Republika.
Tim tersebut terdiri dari sembilan yakni, empat dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Pusat, tiga Koordinator Pengawasan Polda DIY, dan dua PPNS Dinas Kebudayaan DIY.
Harapannya tim tersebut mendampingi Poltabes Yogya yang sudah melakukan penyidikan supaya ada titik terang yang lebih jelas tentang keberadaaan barang koleksi Sonobudoyo yang hilang.
Tim tersebut bekerja mulai 2 September sampai 31 Desember 2013. Anggarannya dari APBD Dinas Kebudayaan dan diisulkan dalam anggaran perubahan.
"Jika sampai 31 Desember benda tersebut tidak ditemukan, paling tidak kita jadikan sebagai tahap awal penyelidikan untuk perkembangan ditemukannya barang tersebut," kata Nursatwika.
Perkembangan tentang koleksi Museum Sonobudoyo yang hilang tersebut, kata dia, sekarang pihaknya sudah ada beberapa gambaran tentang keberadaan barang yang hilang. Namun Nursatwika belum bersedia menjelaskannya. "Nanti saja kalau sudah benar-benar ketemu," tuturnya.
Menurut dia, dengan dibentuknya tim penyelidikan tersebut, penyelidikannya lebih mengarah kepada koleksi museum yang hilang karena penyelidikannya tidak mengambil data untuk kriminal umum yang selama ini dilakukan pihak kepolisian.
"Tim yang dibentuk ada PPNS BPCB yang melakukan penyelidikan berdasarkan lex specialis yang menangani kekhusuan tentang kehilangan benda cagar budaya.
Mereka mempunyai keahlian di bidang itu, seperti keahlian di bidang arkeologi dan antropologi. Sehingga tim ini bisa lebih independen dan mengarah ke benda cagar budaya," kata Nursatwika menjelaskan.