REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dinilai sangat egaliter, dan memiliki pribadi sebagai pekerja keras dalam menjalankan tugasnya.
"Sebagai kepala daerah, Jokowi uga sederhana dan mau bekerja," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi nama Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang terus meroket dalam bursa Capres 2014, seperti dikutip Antara.
Dalam berbagai survei, mantan Wali Kota Solo tersebut dianggap sebagai calon presiden yang banyak mendapat dukungan dan bahkan namanya melejit di atas beberapa kandidat presiden lain, seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Dahlan Iskan, dan Hatta Rajasa.
Menurut Risma, kesederhanaan Jokowi terlihat dari gaya berpakaian, sementara karakter pejabat yang bertipe pekerja keras ditunjukkan dengan berbagai kunjungan ke sejumlah wilayah warga Jakarta untuk melihat keadaan masyarakatnya dan mengetahui langsung permasalahan yang ada di tengah penduduknya.
Meski selama dua periode pernah menjabat Wali Kota Solo, mantan Kepala Badan Perencanaan kota Surabaya Tri Rismaharini itu menilai Jokowi adalah figur yang reformis. "Beliau orangnya berpikiran demokratis dan reformis," ujarnya.
Ketika ditanya peluang Jokowi sebagai calon presiden RI, Risma mengaku enggan menanggapi, karena dirinya bukan merasa sebagai politisi. "Saya tidak di tataran itu, nanti saya salah lagi, tapi Tuhan pasti memilihkan yang terbaik untuk warga Indonesia," katanya.
Meski demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut menegaskan bahwa tidak ada yang bisa menghalangi siapapun yang akan maju sebagai pemimpin negara, karena Tuhan memang Maha Berkehendak.
"Saya tidak tahu persoalan politik, apalagi pilpres, tapi saya yakin Pak Jokowi kalau dipercaya pasti bisa, karena gaya kepemimpinan dan program-programnya sangat konsisten," katanya.
Harapan Baru
Board of Advisor, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie menilai Jokowi akan menjadi harapan baru untuk masyarakat.
"Ini bukan tanpa alasan, karena Jokowi tampil menjadi sosok yang tanggap dan cepat mengatasi persoalan masyarakat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Jeffrie menjelaskan, jawaban Jokowi yang mengaku enggan memikirkan kursi presiden di tahun 2014 mendatang adalah sikap yang tepat.
”Justru jawaban-jawaban Jokowi bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat dan benar. Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar dirinya jadi capres 2014,” kata Jeffrie.
Apalagi, kata dia, popularitas dan elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden 2014 dinilai lebih unggul dibandingkan tokoh-tokoh lainnya yang digadang-gadang sebagai capres .
"Kalau kita mau objektif menilai peluang-peluang kandidat capres yang ada saat ini, suka tidak suka maka Jokowi telah mengungguli semua kandidat yang ada," ujar Jeffrie Geovanie.
Menurut Jeffrie, elektabilitas Jokowi bahkan telah mampu melampaui sejumlah tokoh yang menguasi parpol yakni Prabowo, Wiranto, Megawati, dan Aburizal Bakrie.
Jeffrie menambahkan popularitas dan elektabilitas Jokowi hanya bisa ditandingi oleh tokoh yang memenangi Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Dari sejumlah peserta yang mungkin mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat, nama Gita Wiryawan patut diperhitungkan akan memenangkan konvensi," tuturnya.
Jeffrie sudah memprediksi jutaan orang Indonesia akan memaksa Jokowi untuk bersedia maju sebagai calon presiden.
Menurut Jeffrie, dukungan itu akan disampaikan secara bergelombang alamiah oleh rakyat Indonesia selambat lambatnya November tahun ini.