REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MUI,Prof Din Syamsudin mengatakan, rakernas Majelis Ulama Indonesia merupakan momentum untuk mengevaluasi, introspeksi serta proyeksi program keumatan.
Ia mengingatkan, perubahan yang terjadi di luar MUI sangat cepat, dan memberikan efek yang besar, liar dan cenderung negatif bagi umat.
"Ulama harus bisa melihat perubahan dinamika itu," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini. Indonesia saat ini berada ditengah pusaran arus liberalisasi ekonomi, politik serta budaya.
Liberalisasi itu, kata Din, membuat uang dan kekuasaan menjadi segalanya. Sedangkan anak muda Indonesia gandrung dengan budaya luar, sehingga kalangan muda saat ini mengalami krisis identitas.
Menurut dia, MUI sekarang harus berbeda dengan masa lampau. Tentu dengan pendekatan menyelesaikan masalah. MUI harus bisa menampilkan kekuatan umat Islam Indonesia kedepan. MUI harus bisa membuat budaya dan peradaban alternatif.
"Kita harus memiliki peta dakwah, dengan metode dakwah hadir dan merangkul. Bukan sporadik dan hiruk pikuk," ia menegaskan.