REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Data statistik terbaru di Amerika Serikat (AS) menunjukkan lonjakan jumlah orang miskin di negara maju tersebut. Satu dari tujuh warga AS menjadi orang miskin tahun lalu. Jumlah orang miskin AS mencapai rekor baru menjadi 46,5 juta orang, dari 46,2 juta pada 2011.
Laporan Al-Jazeera, Rabu (18/9) menyebut data itu menunjukan perbaikan ekonomi di pasar saham AS belum menetes ke warga AS. Laporan tahunan dari Biro Sensus menyoroti dampak resesi 2007-2009 dan menambahkan data tersebut bisa menjadi perdebatan tentang penghematan anggaran pemerintah dan melebarnya perbedaan pendapatan.
Data menaikkan permintaan kenaikan upah minimum. Jumlah orang miskin memang naik dari 2011. Namun, tingkat kemiskinan nasional tidak berubah di 15 persen. Ambang batas kemiskinan pada 2012 mencapai pendapatan 23,492 dolar AS untuk keluarga dengan empat anggota.
"Data hari ini menegaskan sekarang saatnya bagi Kongres untuk mengubah fokus pada penghematan menjadi agenda memperbesar lapangan kerja dan penyebaran pertumbuhan ekonomi," ujar Presiden Pusat Kemajuan Amerika, Neera Tanden dikutip Al-Jazeera, Rabu.
Pemulihan dari resesi terburuk sejak 1930-an telah ditandai dengan lonjakan harga saham ke rekor tertinggi. Sedangkan indeks dari Standard & Poor's 500 mencapai 16 persen pada total keuntungan dasar tahun lalu, termasuk investasi ulang dividen.
Biro sensus menunjukkan pendapatan rumah tangga rata-rata merosot ke 51,017 dolar AS dari 51,100 dolar AS di 2001. Pertumbuhan ekonomi masih stabil di lebih dari 2,5 persen sejak resesi berakhir.