Rabu 18 Sep 2013 15:55 WIB

Buru-Buru Pasang Jilbab, Pelajar Telan Jarum Pentul

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seni terapi dengan jarum ini sudah lama populer di dunia Timur, tapi baru-baru ini saja mulai digemari di negara-negara Barat.
Seni terapi dengan jarum ini sudah lama populer di dunia Timur, tapi baru-baru ini saja mulai digemari di negara-negara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Seorang pelajar sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sukabumi tanpa sengaja menelan jarum pentul. Peristiwa tersebut terjadi ketika pelajar yang bernama, Siti Rismawati (12 tahun) tengah memakai jilbab.

Saat ini, Siti yang merupakan warga Kampung Kuta Jaya, Desa Sindang Resmi, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi ini tengah mendapatkan pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, jarum pentul tertelan ketika Siti memakai jilbab, Selasa (17/9) petang. Awalnya, Siti menggigit jarum tersebut dengan jari. Diduga, karena terburu-buru jarum tersebut tertelan tanpa disengaja.

‘’Awalnya dibawa ke tempa praktek dokter,’’ ujar Romlah (37), ibu kandung Siti, kepada wartawan, Rabu (18/9). Namun, akhirnya Siti terpaksa dirujuk ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan dokter, kata Romlah, jarum pentul yang tertelan tersebut bisa dikeluarkan bersamaan dengan buang air besar. Hal ini dikarenakan jarum tersebut posisinya sudah berada di bawah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement