Selasa 24 Sep 2019 10:16 WIB

Muncul Lagi Kasus Jarum dalam Stroberi di Australia

Ini terjadi di Negara Bagian Victoria, Australia.

Red:
abc news
abc news

Kepolisian negara bagian Victoria, Australia membenarkan pihaknya tengah menyelidiki dua laporan terpisah tentang stroberi yang ditemukan ada jarum di dalamnya di pinggiran utara Melbourne.

Muncul lagi kasus temuan jarum di stroberi:

  • Seorang wanita dilarikan ke rumah sakit untuk rontgen setelah menggigit jarum
  • Contoh lain dilaporkan kepada polisi dua minggu sebelumnya
  • Coles mengatakan sedang menyelidiki temuan ini kepada pemasok stroberinya

Skye Wilson-Wright sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-30 pada Minggu (22/9/2019) malam dengan kue stroberi ketika dia menggigit salah satu buah beri itu dan menemukan jarum tertancap di buah tersebut.

Ibunya, Lorelle Wilson, mengatakan kepada ABC meskipun dia tidak menelan logam itu, namun dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Austin untuk di x-ray karena puterinya "mengalami rasa sakit" yang tidak kunjung hilang.

"[Kami] mengira dia mungkin menelan jarum lain di buah itu," kata Wilson.

Wilson mengatakan bahwa hasil rontgen tidak menemukan apa pun di tubuh putrinya, tetapi staf rumah sakit khawatir dia mungkin telah menelan benda asing lainnya.

Dia mengatakan buah stroberi itu dibeli di supermarket Coles di Eltham, di luar utara Melbourne, sebelum dilumuri cokelat oleh seorang teman dan diletakkan di atas kue.

"Mengejutkan sekali, seharusnya ini tidak terjadi, anda pasti tidak akan menduga hal ini terjadi pada anda," kata ayah tiri Wilson-Wright, Dave Chapman.

"[Saya] senang tidak ada hal serius terjadi akibat temuan ini," katanya.

 

Dave Chapman mengatakan anak tirinya mengalami "rasa sakit terus-menerus" pada hari Minggu (22/9/2019) malam, yang akan muncul ketika dia menelan, tertawa atau makan.

Menurutnya kondisi itu masih dikeluhkan anaknya hingga hari ini.

Polisi mengatakan itu adalah laporan kedua kontaminasi jarum di buah stoberidi daerah itu dalam beberapa minggu terakhir.

"Penyelidik pada Unit Investigasi Kriminal Banyule saat ini juga sedang menyelidiki dua laporan kontaminasi makanan di wilayah Eltham dan Fairfield," kata seorang juru bicara.

Polisi mengatakan laporan pertama adalah sebuah jarum yang ditemukan di stroberi yang dibeli dari sebuah toko di Fairfield, di bagian utara Melbourne, pada 25 Agustus dan dilaporkan ke polisi pada 10 September.

Juru bicara itu mengkonfirmasi kasus terbaru itu dilaporkan pada hari ini, Senin (23/9/2019).

Hukuman berat untuk kasus serupa tahun 2018

Tahun lalu, kasus temuan jarum di buah stoberi memicu kekhawatiran luas di seluruh negara bagian di Australia. Aparat menemukan lebih dari 100 laporan stroberi yang terkontaminasi jarum dan kemudian memicu ditingkatkannya sanksi hukum bagi pelaku kejahatan ini.

Industri berry Australia juga terpukul ketika saga kasus ini berlangsung selama berbulan-bulan, dengan petani mengklaim tindakan "histeria" telah memicu tindak kejahatan peniruan.

"Masyarakat diingatkan bahwa siapa pun yang ketahuan mengkontaminasi produk makanan dapat didakwa melakukan pelanggaran serius dengan hukuman termasuk 10 tahun penjara," kata juru bicara Kepolisian Victoria.

 

Menteri Kepolisian Victoria, Lisa Neville mengatakan masyarakat dapat diyakinkan bahwa polisi menanggapi laporan semacam itu "dengan sangat serius".

"Ini adalah hal-hal yang sulit untuk dipecahkan, tetapi mereka menanggapinya dengan sangat serius mengingat potensi risiko bagi industri dan juga bagi konsumen kita," katanya.

"Siapa pun yang dengan sengaja melakukan ini akan diganjar dengan sanksi hukum yang seberat-beratnya."

Sementara itu Coles mengatakan pihaknya telah berbicara kepada pelanggan yang menjadi korban dari temuan ini dan akan menindaklanjuti laporan ini dengan pemasok stroberi mereka untuk menyelidiki masalah ini.

"Coles memperhatikan keamanan makanan yang kami jual dengan serius," kata seorang juru bicara.

Seorang juru bicara dari produsen Berries Australia mengatakan organisasinya mengetahui insiden tersebut dan "menunggu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut".

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement