REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Winger Newcastle United, Hatem Ben Arfa ingin meningkatkan kemampuannya agar setara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Semuanya dilakukan Ben Arfa demi ambisi pribadina meraih Ballon d’Or atau Pemain Terbaik Eropa.
Ia mengakui, memenangan penghargaan paling prestisius di Benua Biru itu merupakan mimpi besarnya sebagai pesepakbola profesional. “Saya yakin ini masih mungkin. Itu tidak dilarang untuk bermimpi?” tuturnya.
“Saya tahu, sebagian orang menganggap saya bodoh, tapi saya tetap bermimpi untuk memenangkan Ballon d’Or,” ujarnya kepada France Football, Rabu (18/9).
Manajer the Magpies, Alan Pardew menilai permainan Ben Arfa sedang bagus-bagusnya. Punggawa Timnas Prancis itu sukses mencetak gol di dua laga terakhir klubnya di Liga Primer Inggris. Penampilan Ben Arfa musim ini berbeda 180 derajat dari musim lalu yang harus sering bergulat dengan cedera.
Mengacu penampilannya, pemain berusia 26 tahun itu mengklaim meraih penghargaan sebagai yang terbaik di Eropa bukan suatu hal mustahil. Namun, ia memahami untuk bisa mencapai level permainan terbaiknya butuh perjuangan keras.
Jika menengok ke belakang, mantan pemain Marseille itu mengaku telah melakukan beberapa kekhilafan. Alhasil, ia mengecewakan orang banyak, baik di skuat Les Bleus maupun klub. Ia merujuk pada kejadian dengan membuat ulah ketika memperkuat Prancis beberapa tahun lalu.
Sikapnya yang emosional membuatnya harus berurusan dengan pelatih Laurent Blanc. Bukannya meminta maaf telah melanggar aturan, ia malah menghardik Blanc. Tentu saja, masa lalunya yang kurang ajar itu tidak akan diulanginya. Seiring bertambahnya usia, ia mulai belajar profesional ingin menjadi pemain sepak bola yang disiplin.
Sejak merumput di Saint James Park pada 2010, Ben Arfa belum mengoleksi satu trofi pun. Hal itu berbeda ketika ia berkarier bersama Marseille (2008-2010) maupun Olympique Lyon (2004-2008). Di kedua klub itu, pemain keturunan Tunisia tersebut bisa meraih trofi Ligue1 sebanyak lima kali, trofi Coupe de France dua kali, dan tiga kali merebut Piala Super Prancis.
Untuk bisa memenuhi ambisinya, ia berharap bisa membantu klubnya maupun timnas untuk bisa berprestasi. “Pada usia 26 tahun, saya memiliki banyak waktu ke depan. Saya tidak ingin pensiun dulu,” ujar Ben Arfa.