REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra menyatakan kedatangan Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto ke Malaysia sebagai bentuk kemanusiaan untuk membantu menyelamatkan Wilfrida Soik, pekerja rumah tangga (PRT) asal Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terancam hukuman mati.
"Masalah-masalah kemanusiaan, perdagangan manusia dan perbudakan modern serta berbagai permasalahan sosial di sekitarnya sudah sangat lama menjadi perhatian dan kepedulian Partai Gerindra," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (18/9).
Pernyataan Hashim ini untuk menampik ucapan Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, yang mengatakan, bahwa aktivitas Prabowo di Malaysia untuk menyelamatkan Wilfrida adalah bentuk aksi politik jelang Pemilu 2014.
Menurut Hashim, pernyataan Anis sama sekali tidak berdasarkan kebenaran dan kenyataan yang ada karena sejak lama partainya 'concern' terhadap perdagangan manusia.
"Kepedulian terhadap masalah kemanusiaan serta upaya melawan perdagangan manusia merupakan salah satu masalah yang memperoleh perhatian bagi Prabowo dan keluarga besar Djojohadikusumo sejak bertahun-tahun," ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan Prabowo terbang ke Malaysia pada Jumat (14/9) lalu dan melakukan pertemuan dengan Tan Sri Muhammad Shafee, tangan kanan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib bin Tun Haji Abdul Razak (Najib Razak).
Bahkan, Prabowo sempat bertemu dengan Wilfrida di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia pada Sabtu (15/9) untuk menjenguknya secara langsung. Saat menjenguk, Prabowo didampingi oleh pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah, dan Ms Tanya, lawyer wanita yang juga Asiten Tan Sri.
Prabowo pun menunjuk Ms Tanya sebagai pengacara Wilfrida. Rencananya pada 30 September 2013, Prabowo juga hadir dalam persidangan Wilfrida di Malaysia. Wilfrida Soik dituduh melakukan pembunuhan terhadap majikan perempuannya, Yeap Seok Pen.