REPUBLIKA.CO.ID, GUANGDONG -- Topan Usagi menewaskan sedikitnya 25 orang di provinsi selatan Cina, Guangdong. Angin bertiup dengan kecepatan 180 km per jam di sejumlah wilayah, merobohkan pohon dan menerbangkan mobil keluar jalan raya.
Sejumlah korban tewas karena tenggelam atau dihantam reruntuhan. Badai menyerang wilayah Cina yang berpenduduk 3,5 juta orang. Kereta dari Guangzhou ke Beijing ditunda dan ratusan penerbangan dari Guangzhou, Shenzhen, dan Hong Kong dibatalkan. Meski demikian, Hong Kong terlepas dari dampak buruk badai.
Otoritas Cuaca mengatakan keganasan badai telah mereda. Akan tetapi, pasar keuangan di Hong Kong ditutup pada sesi Senin pagi (23/9). Lebih dari 80 ribu orang dipindahkan ke tempat aman di provinsi Fujian dan otoritas menurunkan sedikitnya 50 ribu kru bantuan. Pasokan listrik di banyak bagian provinsi di Guangdong terputus.
"Ini adalah topan terkuat yang pernah saya temuai," ujar pegawai di pom bensin di Shanwei, utara Guangdong, Luo Hailing dilansir BBC.
Pelabuhan Hong Kong, salah satu yang tersibuk di dunia ditutup mengantisipasi badai tersebut. Meski otoritas Hong Kong mengatakan wilayah tersebut terbebas dari dampak buruk badai, Usagi membuat gangguan dan kekacauan serta banjir di beberapa daerah. Pada pukul 18.00, Ahad (23/9) waktu setempat, kekuatan Usagi berkurang dan menjauh dari Hong Kong.