REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemkab Subang, Jawa Barat, akan mengonservasi pohon African Baobao atau Ki Tambleg. Bahkan, pohon tersebut akan dijadikan ikon khas wilayah yang selama ini dikenal dengan sebutan kota nanasnya. Pasalnya, pohon asal Tanzania tersebut dapat tumbuh subur di wilayah tersebut.
Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Subang, Aminudin, mengatakan, pohon Ki Tambleg itu hidup di sejumlah kecamatan. Seperti di Kecamatan Ciasem dan Purwadadi.
Keberadaan pohon dengan diameter besar itu menarik perhatian banyak pihak. Termasuk, Pemprov DKI Jakarta yang ingin membeli pohon raksasa tersebut. Namun, Pemkab Subang memastikan tidak akan menjual pohon tersebut. Karena, pohon itu sedang dikonservasi.
"Kalaupun ada yang ingin menanam Ki Tambleg, kita punya bibitnya. Jangan sampai membeli induknya yang sudah hidup selama puluhan tahun," ujar Aminudin, Jumat (27/9).
Jangankan dijual, lanjut dia, pihaknya tak akan mengizinkan jika pohon itu harus dipindahkan. Misalkan, dari satu desa ke desa lainnya. Sebab, upaya itu akan menganggu proses tumbuh kembang pohon tersebut.
Menurut Aminudin, pohon Ki Tambleg itu mengandung kalsium dan vitamin c yang cukup tinggi. Bahkan, vitamin c tersebut mengandung antioksidan yang rata-rata enam kali lebih tinggi dibanding buah lainnya seperti jeruk.
Karena kaya akan manfaat, pohon African Baobao ini akan dijadikan objek konservasi agar pohon ini tetap lestari di wilayah Subang.