REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pohon African Baobao atau 'Ki Tambleg', jumlahnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mencapai 20 pohon. Pohon tersebut, harus mendapat perlindungan. Sebab, banyak pihaknya yang menginginkan pohon dengan batang besar tersebut.
Pegiat Lingkungan di Kabupaten Subang, Cece Rahman, mengatakan, pohon tersebut awalnya hidup di Tanzania. Pohon itu, kemudian di bawa ke Subang saat perusahaan asal Inggris P&T Lands menguasai perkebunan di Subang.
"Di negara asalnya pohon tersebut disebut Baobao. Namun, di Subang dikenal dengan sebutan Ki Tambleg," ujarnya, Jumat (27/9).
Kini, pohon tersebut jumlahnya mencapai 20 pohon. Pohon raksasa itu, tersebar di sejumlah wilayah. Salah satunya, di PT Sang Hyang Seri, Sukamandi. Bahkan, di pusat perkotaan, tepatnya di Wisma Subang, pohon tersebut tumbuh subur.
Menurut Cece, pohon tersebut bisa menyerap ribuan liter air dalam setiap pohonnya. Secara ekologi, pohon itu sangat mendukung ekosistem lingkungan. Bahkan, daun, buah, serta batangnya mengandung vitamin c yang cukup tinggi.
Dengan kondisi ini, masyarakat Subang terutama yang konsen terhadap lingkungan, mulai melestarikan pohon tersebut. Caranya, dengan menanam bibit-bibit pohon tersebut. Bila ada pihak yang ingin menanam pohon itu, maka masyarakat dan BPLHD Subang telah menyiapkan bibitnya.