REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Penampilan Real Madrid di bawah asuhan Carlo Ancelotti masih angin-anginan. Dari tujuh pertandingan, Madrid mengoleksi 16 poin dan tertinggal lima angka dari Barcelona dan Atletico Madrid. Parahnya, mereka sudah kebobolan tujuh kali atau rata-rata satu gol per laga.
Sebelum menelan kekalahan memalukan dari Atletico Madrid, 1-0 pada Ahad (29/9) dini hari WIB, Madrid hanya bisa menang 2-1 melawan Elche. Tanpa keputusan pemberian hadiah penalti yang kontroversial, bisa jadi Madrid meraih hasil imbang menghadapi tim promosi itu.
Buruknya performa Los Blancos membuat harian olahraga berpengaruh di Spanyol, Marca menyoroti kinerja Ancelotti dan Presiden Florentino Perez. Hal itu jelas tidak lazim lantaran media yang berbasis di ibu kota Spanyol itu selama ini selalu memihak Los Merengues.
Jurnalis senior sekaligus asisten dewan direksi Marca, Santiago Segurola punya analisis mengapa penampilan Madrid tidak juga membaik. Menurut dia, pangkal persoalannya adalah penjualan Mesut Oezil ke Arsenal dengan biaya transfer 50 juta euro.
Kedatangan Gareth Bale dari Tottenham Hotspur sebesar 100 juta euro tidak mampu mengangkat prestasi tim.
“Penjualan Oezil adalah kesalahan bersejarah. Real Madrid telah menyingkirkan pemain terbaik kedua klub,” kritik Segurola, Selasa (1/10).
Dia melanjutkan, seluruh pemain, khusus Cristiano Ronaldo sangat senang berkolaborasi dengan Oezil. Adapun, Bale yang didatangkan ke Santiago Bernabeu malah tidak begitu terlibat dalam sisi dinamika permainan. “Klub mendatangkan Bale yang kondisi fisiknya baik dengan harga terlalu mahal,” cetusnya.
Meski begitu, Segurola tidak menimpakan kesalahan sepenuhnya kepada Ancelotti. Orang yang paling bertanggung jawab terkait memudarnya dominasi Madrid adalah sang presiden klub.
“Menurut pendapat saya, lorentino Pérez yang harus disalahkan untuk ketidakkonsistenan Real Madrid.”