REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi mengatakan, kisruh dan kecurigaan masyarakat tentang kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terlalu berlebihan. Karena Lemsaneg akan bekerja secara terbuka.
Bahkan Djoko mengklaim telah membuka alamat imel khusus untuk menerima masukan dan tanggapan dari masyarakat.
Tak hanya itu, Lemsaneg juga mempersilakan pihak yang merasa berkompeten melakukan pengujian terhadap sistem penyandian (enkripsi) yang dibuat untuk pengamanan data pemilu.
"Yang di MoU selalu diangkat ke permukaan. Lah orang mau membacanya gimana ya, tergantung dari kacamata melihatnya. Tapi kita tidak boleh selalu melihat dari kacamata negatif, berpikir positif, lah,' jelas dia.
Secara teknis pun, nanti tim Lemsaneg akan bekerja sesuai dengan permintaan KPU. Kontrol utama tetap dipegang oleh KPU. Termasuk terhadap konten data pemilu yang diamankan. Lemsaneg, menurutnya, tidak akan mengambil alih atau mengubah data pemilu atas perintah siapa pun.
Djoko diam-diam menemui Ketua KPU Husni Kamil Manik, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (2/10) sore. Pertemuan tertutup itu berlangsung sejak pukul 17.28 hingga 18.45 malam di ruang kerja Husni.
"Ini tidak terjadwal, saya kebetulan lewat. Saya hanya pastikan pak ketua hadir, ini hanya meyakinkan beliau hadir besok (rapat dengar pendapat (RDP) di DPR). Gak ada yang dikoordinasikan," kata Djoko.