Kamis 03 Oct 2013 15:51 WIB

Konspirasi Petinggi Militer Mesir Dalam Kontrol Media Terungkap

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Jenderal Abdel Fatah Al Sisi
Foto: Aljazeera
Jenderal Abdel Fatah Al Sisi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah video yang tersebar di Mesir memperlihatkan petinggi militer berencana mengontrol yang lebih ketat pada media. Video tersebut diambil sebelum penggulingan Muhammad Mursi dari kursi presiden.

Rekaman dirilis aktivis pada Rabu (2/10) waktu setempat. Video menunjukkan Jenderal militer, Abdel Fatah el-Sisi meminta pejabat senior di militer untuk memperketat kontrol media. Sisi berperan utama dalam kudeta pada Juli 2013 yang menggulingkan Mursi.

Dalam rekaman tersebut seorang pejabat memberi masukan kepada Sisi untuk menemukan cara bagaimana menekan wartawan dari mengkritik militer.

"Kita harus membangun kembali garis merah untuk media. Kita harus menemukan cara baru menetralisir mereka, media di Mesir dikontrol 20 sampai 25 orang, " ujar pejabat dalam video yang dikutip Al-Jazeera, Kamis (3/10).

Sisi kemudian menyela pejabat itu dan mengatakan, "Saya tahu bagaimanan memenangkan mereka, tapi katakan pakaku bagaimana kamu menasehati saya meneror mereka?"

Sisi mengatakan dirinya khawatir dengan kontrol media sejak pertama kali militer mengambil kekuasaan pada 2011... karena untuk mencapai tujuan yang kamu katakan kamu butuh punya pengaruh, ini tidak sesederhana membangun komite atau gugus kerja," ungkapnya.

Sejak militer mengambil alih kekuasaan pada 3 Juli, puluhan wartawan ditangkap dan sejumlah stasiun televisi ditutup di Mesir. Al-Jazeera menjadi salah satu media yang mendapat tekanan.

Kantor berita tersebut beberapa kali digerebek dan wartawannya ditangkap. Al Jazeera Mubasher Misr ditutup dan dua wartawan Al-Jazeera masih dipenjara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement