REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Puluhan warga Kelurahan Batang Serangan dan Sei Bamban Kabupaten Langkat, Sumatra Utara yang menjadi korban banjir akibat meluapnya sungai Batang Serangan, mengungsi ke masjid Agung Al Kausar.
"Warga masih mengungsi ke masjid dan tanggul untuk bisa berteduh dan menyelamatkan diri dari ancaman banjir yang terjadi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat Agussalim di Batang Serangan, Senin (7/10).
Kini warga masih ada yang mengungsi ke masjid Agung Al Kausar lingkungan Titi Besi Kelurahan Batang Serangan. Selain itu, warga yang mengungsi ada juga mendirikan tenda darurat di tanggul (benteng) yang ada disekitar sungai Batang Serangan yang kini airnya meluap menggenangi sekitar 710 pemukiman warga yang berada di desa Sei Bamban dan Kelurahan Batang Serangan.
Agussalim menuturkan, kelurahan yang terendam banjir, yaitu Kelurahan Batang Serangan sebanyak 150 kepala keluarga kini masih mengungsi. Sementara yang berada di Desa Sei Bamban sebanyak 560 kepala keluarga tidak memilih mengungsi, dan mereka masih tetap saja bertahan di kediamannya juga.
Secara terpisah, Kepala Kelurahan Batang Serangan Ramlan Lubis yang dihubungi menjelaskan sekarang ini pihaknya bersama Camat Kepala Wilayah Kecamatan Batang Serangan sudah mendirikan posko darurat.
"Warga juga banyak yang datang ke posko tersebut, yang berada di halaman kantor Kecamatan Batang Serangan," katanya.
Ramlan menjelaskan, ada juga warga yang mengungsi kini sudah kembali ke pemukimanya, namun banyak juga yang masih bertahan, karena air belum seluruhnya surut. "Kita masih menunggu air bisa segera surut, agar warga yang mengungsi segera dikembalikan ke kediamannya," kata Ramlan.