Senin 07 Oct 2013 13:15 WIB

Korban Tewas Kapal Imigran di Italia Jadi 194 Orang

Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Korban tewas dari kapal imigran yang tenggelam di Italia bertambah menjadi 194 orang. Kabar itu didapat setelah tim pencari, Ahad (6/10) menemukan puluhan mayat dari kapal penangkap ikan yang tenggelam, Kamis (3/10) di dekat Pulau Sisilia, Lampedusa.

Jumlah korban jiwa yang dikonfirmasi secara resmi terus bertambah sepanjang hari itu. Menurut 155 penyintas, ada sebanyak 518 pendatang dari Afrika dari Libya di kapal tersebut, yang berarti 169 orang belum ditemukan.

"Saya melihat rambut seorang perempuan keluar dari jendela kapal, tapi saya tak bisa menjangkau dia, sekalipun saya yakin masih ada sejumlah mayat di dalam kapal tersebut," kata seorang penyelam tim pencarian sebagaimana dikutip stasiun televisi Rai.

"Setiap nyawa manusia yang hilang menambah jumlah korban. Apa yang terjadi tak boleh terulang lagi," kata Menteri Integrasi Italia Cecile Kyenge dalam satu taklimat selama kunjungannya ke pulau tersebut, Ahad.

Kyenge menyebut para imigran berdesak-desakan di pusat penampungan imigrasi sementara di Lampedusa. Penampungan yang hanya berkapasitas 800 orang penuh sesak.

Menteri Italia Urusan Eropa, Enzo Moavero sependapat dengan Kenyenge, Uni Eropa (UE) harus bertindak 'tanpa menunda-nunda' dan mengambil keputusan 'inovatif serta nyata' guna mencegah terulangnya tragedi serupa terjadi kembali.

"Posisi Italia di garis depan akan menjadi tema pertemuan puncak UE yang dijadwalkan diselenggarakan 25-15 Oktober," kata Moavero. Ia menambahkan masalah imigrasi di Eropa adalah masalah dasar sama dengan krisis ekonomi.

Kapal penangkap ikan sepanjang 20 meter tersebut yang membawa pencari suaka terutama dari Eritrea dan Somalia, termasuk puluhan perempuan dan anak kecil, terbakar dan tenggelam pada Kamis pagi, peristiwa paling akhir yang terjadi setiap tahun di lepas pantai Lampedusa.

Pulau itu, yang berada di wilayah paling selatan Italia, berjarak kurang dari 115 kilometer dari Afrika dan telah memberikan upaya pertolongan serta penampungan bagi sebanyak 30.000 pendatang tahun ini saja.

Menurut banyak ahli, sebagian besar pendatang yang berusaha menyeberang ke Italia memiliki sasaran berupa tujuan akhir di Eropa.

"saya berada di sini untuk mencari saudara saya yang berada di kapal tersebut, dan saya mengetahui ia barangkali berada di dalam laut," kata seorang warganegara Eritrea kepada Rai. "Ia berusaha menemui saya di Swedia, tempat saya telah tinggal sejak saya datang dari Libya naik kapal setahun lalu," katanya.

Ribuan orang telah tewas dalam upaya menyeberangi Laut Tengah di kapal yang berdesak-desakan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Italia. Perdana Menteri Italia Enrico Letta pekan lalu mengatakan semua korban bencana paling akhir itu telah diberi kewarnagegaraan Italia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement