REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Polisi Tito Karnavian mengingatkan jajarannya agar tidak menggunakan senjata api untuk meredam aksi massa agar tidak jatuh korban.
"Polri saat melakukan langkah prioritas utamanya adalah melakukan pendekatan persuasif. Upaya bersifat persuasif, apalagi menggunakan senjata dengan mengeluarkan bunyi tembakan, saya minta untuk dihindari seminimal mungkin," kata Tito Karnavian di Timika, Selasa (9/10).
Ia menegaskan hal itu usai bertatap muka dengan anggota Polri dan TNI dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Mimika yang akan digelar pada 10 Oktober 2013.
Tito Karnavian mengatakan, jika aparat menggunakan pendekatan persuasif, apalagi menggunakan senjata api, maka bisa timbul korban baik di kalangan rakyat sipil maupun aparat sendiri.
Ia mengaku sependapat dengan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Sebua bahwa dalam menghadapi masyarakat aparat TNI dan Polri wajib menggunakan pendekatan persuasif.
"Kalau ada permasalahan di lapangan terutama menyangkut mekanisme Pemilu maka yang lebih berkompeten adalah KPU dan Panwaslu. Polri dan TNI hanya mendukung pengamanan, terkecuali terjadi tindak pidana murni maka harus dilakukan tindakan hukum," jelas Tito.
Terkait persiapan menjelang Pilkada Mimika, pada Selasa petang digelar Deklarasi Pilkada Damai yang diikuti 11 pasangan cabup-cawabup Mimika periode 2013-2018.
Dua hari menjelang pelaksanaan pesta demokrasi itu, KPU Mimika telah mendistribusikan logistik Pemilu ke sejumlah distrik di wilayah pedalaman seperti Jila, Hoeya, Enggin, Tembagapura, dan Potowayburu.
Pendistribusian logistik Pemilu ke daerah pedalaman itu, terkecuali Distrik Tembagapura menggunakan pesawat terbang.
Pendistribusi logistik Pemilu untuk beberapa distrik di wilayah pesisir Mimika akan dilakukan pada Rabu (9/10) dini hari. Sedangkan untuk distrik di Kota Timika dan sekitarnya akan dilakukan pada Rabu (9/10) petang.
Pilkada Mimika diikuti 223.409 pemilih yang tersebar pada 12 distrik. Warga Mimika akan menyalurkan suara mereka pada 568 tempat pemungutan suara (TPS).