REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, menjalani operasi untuk menghilangkan pendarahan di otaknya, Selasa (8/10) waktu setempat. Juru bicara, Alfredo Scoccimarro mengatakan operasi yang berjalan sekitar dua jam tersebut berjalan dengan sangat baik.
Kirchner yang berusia 60 tahun itu akan dirawat di ICU dalam 48 jam dan tinggal di rumah sakit sampai pekan depan. Dia diperintahkan beristirahat sedikitnya selama sebulan setelah dokter menemukan pendarahan di otaknya.
"Presiden dalam semangat yang baik dan sekarang berada di kamarnya," ujar Scoccimarro dikutip BBC. Absennya presiden tersebut juga berarti dia akan membatalkan kampanye untuk pemilihan kongres.
Dalam jajak pendapat, pemerintahan bisa kehilangan kontrol di Kongres pada pemilihan 27 Oktober mendatang. Ahli medis mengatakan tipe operasi tersebut membutuhkan proses panjang dan presiden diperkirakan istirahat lebih dari sebulan.
Wakil Presiden Amado Boudou yang menggantikan Kirchner sementara, kini tengah menghadapi investigasi tuduhan korupsi.