REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satpol PP merobohkan tenda umum yang didirikan warga korban penggusuran di Jalan Buaran, Klender, Jakarta Timur, Jumat (11/10).
Hingga hari ini, pengungsi memilih tidur di masjid yang masih berdiri di antara puing reruntuhan rumah mereka. Ismail (30 tahun), salah satu pengungsi mengaku sudah tiga malam tidur di masjid bersama ibunya dan warga lain. "Gimana lagi, gak ada tempat lain," ujarnya kepada ROL, Jumat (11/10).
Dikatakan Ismail, selain tinggal di masjid, warga juga tinggal di lapangan dan pos penjaga. Ada juga yang tidur di dalam tenda. Selama mengungsi, Ismail masih melanjutkan usaha menjual besi tua di pinggir jalan I Gusti Ngurah Rai.
Dari pantauan ROL, di dalam masjid berserakan kasur dan bantal serta beberapa pakaian bekas pakai. Sementara di antara reruntuhan puing-puing seng dan tembok batu, terlihat lemari pakaian, kasur, serta peralatan dapur milik warga. Beberapa warga bahkan tampak asyik memasak dan makan di antara reruntuhan puing rumah mereka.
Salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, pada Kamis kemarin mereka mendirikan tenda umum. Tenda itu digunakan untuk menampung bantuan dari warga sekitar dan dipakai sebagai dapur umum. Namun, tak lama petugas Satpol PP merobohkannya.
"Katanya dilarang dirikan tenda, jadi dirobohin. Jadinya kita makan disini," ujarnya.