Sabtu 12 Oct 2013 11:43 WIB

Tujuh Warga Sentani Hilang, Diduga Diculik OTK

Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Diduga tujuh warga Sentani hilang diculik OTK (Orang Tidak Dikenal) ketika hendak menuju Kota Sentani, Kabupaten Jayapura dari Kabupaten Sarmi, Papua.

Dari informasi yang dikumpulkan Antara di lapangan, ketujuh warga tersebut merupakan warga yang tinggal di Jl. Agus Karici Polomo Kel. Hinekombe Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura dan dinyatakan hilang pada Jumat (11/10) sekitar pukul 06.00 WIT.

Ketujuh warga tersebut diantaranya Bartolomeus Fere (53), Agustuna Fere (38), Yan Marthen Fere (30) yang merupakan Kepala Kantor Pos Sarmi, Boas Hawase (35), Elisabeth Felle (40), Melinda Fere (11) dan Avia Hawase (4).

Menurut keterangan salah satu keluarga korban yang tidak ingin disebutkan namanya, pada Kamis (4/10) sekitar pukul 23.30 WIT, korban atas nama Agustina Fere yang saat itu berada di Genyem (PNS Distrik Nimboran) menelpon kakak perempuannya yang berada di Sentani.

Korban menyampaikan bahwa ada orang yang menelpon (suara laki-laki) yang belum dikenal mengatakan beberapa hal, bahwa adiknya Yan Marthen Fere saat ini sedang sakit parah dan muntah darah, jika keluarga tidak segera naik (Ke sarmi) untuk menjemput, jangan menyesal kalau terjadi apa-apa.

"Penelepon itu bilang kalau Yan tidak diambil maka akan ada yang menculiknya, makanya Agustina dan suaminya langsung menuju Sarmi," ujarnya.

Keesokan harinya setelah menerima kabar tersebut, Agustina bersama beberapa anggota keluarganya berangkat dengan menggunakan satu unit mobil kuda warna merah DS 1807 AK menuju Sarmi dan mendapati bahwa adiknya Yan dalam keadaan sehat. Akhirnya, karena masih khawatir rombongan Agustina dengan membawa Yan memutuskan untuk pulang ke Sentani.

Mengingat jaringan telepon yang terbatas di dalam perjalanan menuju Sarmi, pihak keluarga Agustina tidak bisa menghubungi rombongan Agustina.

"Saya mendapat kabar bahwa rombongan Agustina sudah menuju Sentani sejak Minggu (6/10), namun hingga Jumat (11/10) belum juga sampai, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian," urainya.
Ia menambahkan, kemungkinan ketujuh orang warga Sentani tersebut disandera OTK di wilayah Sarmi pada saat perjalanan pulang ke Sentani, dimana di sepanjang jalan pulang masih banyak hutan-hutan yang memungkinkan penyekapan.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie, pihaknya membenarkan adanya kasus ini.

"Saat ini pihak kami masih melakukan penyelidikan," tegasnya kepada Antara di Sentani, Sabtu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement