Ahad 13 Oct 2013 12:35 WIB

Empat WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Republik Indonesia memprotes penembakan terhadap empat warganegara Indonesia hingga tewas oleh polisi Malaysia.

"Saya mengecam keras tindakan barbar polisi Malaysia yang dengan mudahnya menembak orang hingga tewas," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Minggu, mengomentari penembakan empat WNI oleh polisi Malaysia.

Kepala BNP2TKI mengatakan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, mendapat laporan dari polisi Malaysia bahwa ada empat WNI yang ditembak hingga tewas polisi Malaysia pada Jumat (11/10) sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

Keempat WNI itu atas nama Hafat, nomor paspor Indonesia A0649848 kelahiran 8 Juni 1969, Iknoriansyah nomor paspor U450798 kelahiran 7 Mei 1988, Hery Setiawan nomor paspor A4208167 kelahiran 25 November 1980, dan Wahyudi nomor paspor A2640273

Kepala BNP2TKI menyebutkan menurut versi polisi Malaysia keempat WNI itu diduga telah melakukan perampokan rumah pada dini hari sebelumnya dan polisi rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian mereka di Blok B-15-7, Ampang Hilir Pinggiran, Jalan Ampang Putra, Kuala Lumpur.

"Sepertinya polisi Malaysia bermental pengecut karena sedikit-sedikit menembak. Melumpuhkan, kan, tidak harus membunuh apalagi mereka bukan teroris," kata Kepala BNP2TKI.

Jumhur memastikan bahwa keempat WNI itu bukan TKI karena berdasarkan informasi yang dia terima, mereka tidak jelas pekerjaannya. Polisi Malaysia, katanya, masih melakukan penyelidikan termasuk memastikan identitas 4 jenazah.

KBRI diminta untuk menunggu hasil penyelidikan tersebut dan akan diberi akses untuk cek fisik jenazah nantinya. Jumhur memastikan pula protes pemerintah tersebut disampaikan melalui jalur diplomatik.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement