Selasa 15 Oct 2013 18:03 WIB

Jokowi: Masalah Jakarta Masih Bergunung-gunung

Red: Fernan Rahadi
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan permasalahan Ibukota masih 'bergunung-gunung' meskipun sering blusukan untuk menata Jakarta memasuki masa kepemimpinannya selama satu tahun.

"Ya gimana masalahnya bergunung-gunung, masa baru setahun langsung rampung itu semua permasalahan tersebut," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut dia, program-program yang sudah berjalan sesuai dengan target yaitu Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, Pengerukan waduk maupun sungai. "Sudah semua, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, pengerukan waduk dan sungai dan yang lain," katanya.

Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Kalau mau dinilai setahun yah silakan, terserah masyarakat lah yang menilai. Tanyakan kepada masyakarat, pelayanan di kelurahan kecamatan seperti apa? Apakah sudah ada yang dirasakan atau belum baik di Tanah Abang atau Pasar Minggu, Palmerah dan di tempat yang lain-lain," ujarnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, pembangunan maupun pembenahan di Pemprov DKI Jakarta itu ada tahapannya dan mesti dilihat perkembangannya.

"Masih banyak sekali PR terutama macet sama banjir. Macet itu juga penyelesaiannya itu beratnya di transportasi massal yang baru kita mulai, mestinya 20 tahun yang lalu sudah punya, kita baru mulai sekarang. MRT-nya, tentu saja ini perlu waktu 5 hingga 6 tahun. Monorelnya dimulai lagi dan selesai kira-kira 3,5 tahun. Ya semuanya perlu waktu," ujarnya.

Ia mengatakan untuk tahun depan, Pemprov DKI memprioritaskan dalam pengadaan angkutan umum dan pembangunan rumah susun di wilayah Jakarta.

"Tahun depan kita prioritas di transportasi dengan membeli 4.000 bus yang terdiri atas 3.000 bus sedang dan 1.000 bus Transjakarta. Kami juga akan membangun 200 blok di sejumlah titik Jakarta. Tapi belum persetujuan dewan loh, ini pengajuan kita. Untuk 2014, ERP (jalan berbayar elektronik) mudah-mudahan jadi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement