REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 359 rumah di tiga kecamatan di Kota Medan tergenang air, Selasa, akibat tingginya curah hujan sejak Senin (14/9) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak di Medan, Selasa sore, mengatakan dari pendataan yang dilakukan, tercatat 100 rumah kebanjiran di Kelurahan Kwala, Bekala, Kecamatan Medan Johor.
Kemudian, di Kelurahan Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia ditemukan 14 rumah yang dihuni sekitar 50 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Medan Baru terdapat dua daerah yang kebanjiran yakni Kelurahan Titi Rantai yang menggenangi 150 rumah dan Kelurahan Padang Bulan sebanyak 95 rumah.
Dari pendataan yang dilakukan petugas kelurahan dan kecamatan setempat, ditemukan 960 jiwa yang terpaksa mengungsi akibat rumahnya digenangi banjir tersebut.
Sebenarnya, banjir juga banyak melanda rumah di Kecamatan Medan Sunggal, terutama permukiman warga yang berdekatan dengan bantaran sungai. "Namun banjir di Medan Sunggal tidak terlalu dalam," katanya.
Pihaknya telah mendatangi seluruh lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara warga sambil menunggu banjir surut. "Seluruh warga yang mengungsi sudah kita beri bantuan nasi bungkus," katanya.
Menurut dia, banjir yang melanda ratusan rumah di tiga kecamatan di Kota Medan tersebut merupakan "air kiriman" dari daerah pegunungan yang mengalami hujan lebat pada Senin malam.
Selain itu, banjir itu juga diperparah dengan turunnya hujan lebat di Kota Medan dan sekitarnya pada Senin malam tersebut.