REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah India pada Kamis menyatakan jumlah korban jiwa akibat topan tropis kuat pekan lalu di Negara Bagian Odisha, India Timur, naik jadi 38.
"Sejauh ini, 38 mayat telah ditemukan di Odisha bahkan saat genangan air mulai surut di banyak kabupaten. Personel Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara India membantu upaya pertolongan," kata seorang pejabat senior polisi yang tak ingin disebutkan jatidirinya, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Kamis malam.
Topan tersebut, yang diberi nama Phailin, memasuki daratan di Odisha dan Negara Bagian Andhra Pradesh, yang bertetangga di bagian selatan India, pada pukul 21.30 waktu setempat, Sabtu (12/10), dengan kecepatan angin hampir 200 kilometer per jam, sehingga mengakibatkan hujan lebat dan membuat permukaan air laut naik dan memasuki daratan.
Topan itu memutus saluran komunikasi, pasokan listrik dan menumbangkan pohon, serta merusak harta dan tanaman dengan nilai miliaran rupee.
Pada 1999, topan serupa menewaskan lebih dari 10.000 orang di Odisha. Namun sekali ini, jumlah korban jiwa tak banyak berkat kesiapan para pejabat pengurangan bencana."Kami telah berhasil (menjaga) jumlah korban sesedikit mungkin," kata M.S. Reddy dari Lembaga Penanganan Bencana Nasional kepada media di Ibu Kota Nasional India, New Delhi, Senin (14/10).
Kepala Menteri Odisha Naveen Patnaik juga telah mengatakan tujuan utamanya ialah mengurangi sesedikit mungkin jumlah korban jiwa, dan itu telah berhasil dilakukan. "Kerusakan harta berjumlah beberapa crore (10,000,000 rupee). Upaya perbaikan sekarang telah dilakukan," katanya.