REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Sebanyak 1,9 juta orang dari 3,6 juta penduduk di Kalimantan Selatan belum memiliki buku tabungan di bank yang ada di daerah. Ini berarti, potensi mengeliatkan perbankan daerah cukup besar.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Arsyadi di Banjarmasin mengatakan, berdasarkan data tersebut berarti potensi untuk bisa mendapatkan dana masyarakat melalui tabungan masih cukup besar.
Menurut Arsyadi, masih banyaknya masyarakat atau sekitar 47 persen warga Kalsel yang belum menabung, merupakan potensi luar biasa bagi perbankan untuk bisa menggali pendanaan dari masyarakat.
"Andaikata separuh dari masyarakat yang belum memiliki tabungan tersebut kini menabung, dengan rata-rata Rp100.000/orang, maka diperoleh tambahan tabungan di Kalimantan Selatan sebesar Rp80 miliyar," katanya, Ahad (20/10).
Tentu, kata dia, jumlah tersebut sangat bermanfaat untuk kepentingan perekonomian, terutama untuk penyaluran kredit, termasuk kredit-kredit untuk rakyat kecil untuk usaha kecil.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Mokhammad Dadi Aryadi, mengatakan saat ini Bank Indonesia terus berupaya melakukan sosialisasi antara lain melalui gerakan Indonesia menabung Indonesia (GIM).Ide dari dasar yang melandasi kegitan GIM adalah keinginan untuk semakin membudayakan kegiatan menabung di masyarakat sejak dari masih SD.
Sehingga dapat dipastikan bahwa salah satu sumber pendanaan pembangunan yang paling penting dapat digali dari potensi domestik.Melalui GIM diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan kepada pelajar dan masyarakat melalui TabunganKu, serta mempengaruhi perilaku masyarakat agar gemar menyisihkan pendapatannya untuk hari depan yang lebih terencana.