REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Kementerian Lingkungan Jepang mengatakan pembersihan enam kota dan desa dekat PLTN Fukushima Jepang akan ditunda hingga tiga tahun lagi. Semula, pembersihan zona sekitar PLTN dijadwalkan selesai Maret tahun depan.
Dengan penundaan itu, lebih dari 90 ribu orang belum dapat kembali ke rumah. Fukushima dilanda serangkaian kebocoran air terkontaminasi radioaktif dalam beberapa bulan terakhir.
Kontaminasi terbaru dilaporkan pada Ahad (20/10) lalu setelah hujan deras. Operator PLTN, Tepco mengatakan air dengan kandungan isotop tingkat tinggi Strontium-90 meluap melebihi penahan di sekitar tangki air.
Tangki yang digunakan untuk menyimpan air pendingin terkontaminasi dari reaktor rusak akibat gempa dan tsunami Maret 2011. Sistem pendingin reaktor rusak sehingga menyebabkan kebocoran di tiga pembangkit.
Kementerian Lingkungan Hidup pada Senin (21/10) seperti dilaporkan BBC mengatakan pembersihan kota sekitar PLTN lebih rumit dibandingkan perkiraan semula. Puluhan ribu pekerja terlibat dalam upaya pembersihan, menyingkirkan jutaan ton tanah bagian atas dan vegetasi.
Namun, pekerjaan di wilayah yang sangat terkontaminasi belum dimulai. Prediksi pemerintah terbaru, penduduk dapat kembali ke rumah pada 2017. Akan tetapi, dalam laporan itu disebutkan banyak warga yang telah memutuskan untuk tidak pernah kembali.