Jumat 27 Oct 2023 17:55 WIB

Nahas, Empat Pekerja PLTN Fukushima Kena Percikan Limbah Radioaktif

Dua di antara pekerja itu menderita luka bakar akibat paparan radiasi rendah.

Pemandangan dari udara menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima, Jepang utara, pada 22 Agustus 2023.
Foto: Kyodo News via AP
Pemandangan dari udara menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima, Jepang utara, pada 22 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Empat pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima terkena percikan air yang mengandung bahan radioaktif. Akibat percikan limbah radioaktif ini, kata operator PLTN Fukushima pada hari Jumat (27/10/2023), dua di antara pekerja tersebut harus dirawat di rumah sakit untuk tindakan pencegahan.

Insiden yang terjadi pada hari Rabu ini menyoroti bahaya yang masih dihadapi Jepang dalam menonaktifkan PLTN yang hancur akibat tsunami besar pada tahun 2011, yang merupakan bencana atom terburuk di dunia sejak Chernobyl pada tahun 1986.

Baca Juga

Insiden tersebut bermula ketika lima pekerja sedang membersihkan pipa di sistem ALPS yang menyaring air limbah untuk dibuang ke laut. Namun, ketika proses pengerjaan sedang berlangsung, ada selang yang terlepas secara tidak sengaja dan menyebabkan dua orang tercebur, kata juru bicara operator TEPCO kepada AFP.

"Dua pekerja lainnya terkontaminasi ketika mereka membersihkan tumpahan tersebut," kata juru bicara tersebut.

Tingkat radiasi pada dua tubuh pria yang dirawat di rumah sakit berada pada atau di atas 4 becquerel per sentimeter persegi, ambang batas yang dianggap aman. Kemungkinan kedua pria tersebut menderita luka bakar akibat paparan radiasi rendah, menurut seorang dokter.

“Kami diberitahu bahwa kondisi kedua pekerja yang dirawat di rumah sakit itu stabil,” kata juru bicara tersebut.

“Kedua pekerja tersebut akan dirawat di rumah sakit selama kurang lebih dua pekan untuk pemeriksaan lanjutan,” ujarnya menambahkan.

TEPCO sedang menganalisis bagaimana insiden itu terjadi dan meninjau langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut. Insiden ini terjadi beberapa hari setelah TEPCO selesai membuang air limbah gelombang kedua dari PLTN tersebut, dan ketika inspektur PBB mengunjungi fasilitas tersebut untuk melakukan tinjauan keselamatan.

Tokyo bersikeras bahwa air yang dilepaskan tidak berbahaya dan sangat encer dengan air laut, sebuah pandangan yang didukung oleh Badan Energi Atom Internasional. Namun Cina dan Rusia mengkritik pelepasan tersebut dan melarang impor makanan laut Jepang.

Pelepasan air limbah radioaktif senilai 540 kolam renang Olimpiade dimaksudkan untuk membersihkan ruang bagi tugas yang jauh lebih berbahaya yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang rusak. 

 

sumber : AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement