Selasa 22 Oct 2013 23:06 WIB

Minus Peluru, Penangkapan Teroris di NTB oleh Densus Diapresiasi

Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta
Foto: Antara
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM-- Legislator di DPRD Nusa Tenggara Barat mengapresiasi upaya penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Bima, Pulau Sumbawa. Alasannya penangkapan kali ini dilakukan minus tembakan peluru.

"Sekaligus kami mengingatkan polisi agar tetap mengutamakan sikap profesional dalam penanganan terduga teroris," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Suryadi Jaya Purnama di Mataram, Selasa (22/10).

Ia mengatakan, aksi terorisme memang meresahkan masyarakat, namun tindakan polisi dalam penanganan terduga teroris pun hendaknya tidak menimbulkan keresahan baru.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sikap profesionalisme polisi dalam aksi penyergapan atau penangkapan terduga teroris.

"Intinya, jangan ada keresahan baru dalam penanganan terorisme, dengan begitu akan mendapat simpati masyarakat, dan masyarakat pun akan membantu menangkap orang yang teridentifikasi melakukan tindak pidana terorisme," ujar legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Ia menekankan pendidikan keagamaan yang menjadi kewajiban pemerintah juga harus terus ditingkatkan demi membendung pandangan keliru yang disebar jaringan terorisme. "Justru pemerintah harus lebih memperhatikan pendidikan keagamaan supaya masyarakat tidak salah dalam mencari referensi keagamaan yang berakibat pada kekeliruan," ujarnya.

Pada Jumat (18/10), Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang teroris berinisial IS (35) yang diketahui bersembunyi di Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi NTB. Aksi penangkapan terduga teroris yang terafiliasi pada kelompok Abu Roban itu, tetap menggunakan standar operasi Densus 88, namun tidak diwarnai muntahan peluru, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement