REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tingkat kekerasan di Suriah terus memburuk. Dokter yang menjadi sukarelawan di Suriah mengatakan penembak jitu menyasar para ibu hamil. Dokter sukarelawan, David Nott yang bekerja di beberapa rumah sakit Suriah mengatakan penembak jitu seperti menjadikan penembakan sebagai permainan dan menarget ibu yang hamil besar.
"Sebagian besar bayi yang harus diangkat berusia tujuh, delapan, sembilan bulan, dimana terlihat jelas bagi semua orang bahwa wanita ini tengah hamil," ujarnya dikutip CNN, Rabu (23/10).
Nott mengatakan anak kecil juga menjadi target penembak jitu. Foto yang didapat CNN memperlihatkan seorang gadis muda tidur di rumah sakit dengan kepala terluka. Dia terlihat berusia sekitar lima tahun.
Nott mengatakan 90 persen operasi yang dia lakukan setiap hari adalah luka dari penembak jitu. Dalam beberapa hari, luka tembak yang didapatkan dicurigai sama. "Setelah beberapa saat kami sadar ada tren yang sedang terjadi," ujarnya.
Dia mengatakan dalam beberapa hari ada 10 atau 15 luka tembak dimana delapan atau sembilan diantara mereka di targetkan di satu lokasi tertentu. "Contohnya, satu hari, kami menerima 15 sampai 16 luka tembak dan delapan sampai sembilan diantaranya menarget di pangkal paha kiri.
"Lalu di hari berikutnya mereka hanya menarget pangkal paha kanan. Ini bagi saya terlihat seperti permainan di antara penembak jitu," ujarnya.