Rabu 23 Oct 2013 22:29 WIB

Penundaan DPT DipastikanTak Ganggu Pengadaan Logistik

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
 Peserta mengabadikan gambar saat Daftar Pemilih Tetap (DPT) diperlihatkan saat Rapat Pleno Terbuka di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/10).     (Republika/ Tahta Aidilla)
Peserta mengabadikan gambar saat Daftar Pemilih Tetap (DPT) diperlihatkan saat Rapat Pleno Terbuka di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/10). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penundaan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional hingga 4 NOvember 2013 dipastikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan mengganggu tahapan pemilu lainnya. Terutama pengadaan logistik pemilu yang dilakukan berdasarkan DPT nasional.

"Ini (penundaan penetapan DPT0 tidak akan mempengaruhi pengadaan logistik. Sampai sekarang dari analisis yang disampaikan secara teknis tidak mempengaruhi logistik," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/10).

Menurut Husni, jadwal pelaksanaan prakualifikasi dimulai tanggal 16 Oktober hingga 13 November 2013. Sementara proses pelelangan berjalan dari 14-16 November 2013 dan kemudian penetapan pemenang lelang pada 17 Desember 2013.

Artinya, penetapan DPT nasional pada 4 November tidak akan mempengaruhi pelaksanaan pengadaan logistik. Karena saat penekenan pemenang lelang, DPT telah ditetapkan.

Rapat pleno yang direncanakan KPU untuk penetapkan DPT Nasional hari ini akhirnya tidak menghasilkan keputusan penetapan. Dalam rapat pleno tersebut, Ketua Bawaslu Muhammad menyampaikan rekomendasi Bawaslu atas perkembangan DPT yang ditetapkan KPU. Bawaslu menurutnya masih menemukan fakta DPT bermasalah di beberapa daerah yang dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru pada tahapan pemilu selanjutnya.

Bawaslu, lanjut Muhammad, masih menemukan kecenderungan penetapan DPT yang direkapitulasi di tingkat nasional tidak sinkron dengan data di kabupaten/kota dan provinsi.vDikhawatirkan terjadi penggelembungan data pemilih. Bawaslu juga menemukan jutaan DPT yang belum memenuhi elemen daftar pemilih, seperti  nama, jenis kelamin, alamat, tempat dan tanggal lahir, serta nomor induk kependudukan (NIK).

"Bawaslu sampaikan rekomendasi agar KPU melakukan pencermatan ulang terhadap DPT dengan melibatkan seluruh stakeholder dan penetapan DPT selambantnya 4 November 2013," kata Muhammad. Karena kewajiban melakukan rekomendasi Bawaslu, KPU memutuskan melakukan perbaikan DPT. Penetapan DPT dilakukan sesuai dengan rekomendasi Bawaslu

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement