REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson bakal meluncurkan autobiografinya pada 24 Oktober 2013. Salah satu pengalaman yang ditulisnya adalah persaingan di Liga Primer Inggris selama membesut the Red Devils. Salah satu orang yang memiliki hubungan buruk dengannya adalah mantan manajer Liverpool, Rafael Benitez
Meski selama menukangi the Reds (2004-2010) mampu mempersembahkan Piala FA, Community Shield, Liga Champions, dan Piala Super Eropa, Fergie tidak terkesan sedikit pun dengan Benitez. "Dia adalah seorang yang konyol," kata manajer asal Skotlandia itu dikutip ForzaItalianFootball, Kamis (24/10).
Pria berusia 72 tahun itu mengaku, hubungan dengan sesama manajer rival biasanya tidak ada masalah. Namun, hal itu berkebalikan ketika Benitez memasuki Liga Primer Inggris pada musim 2004. Kedatangan mantan pembesut Valencia itu membuat Ferguson tidak memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengannya. "Selama waktunya di Liverpool, dia selalu menjauhi persahabatan."
Ferguson menyentil, raihan trofi yang didapat pelatih asal Spanyol itu merupakan hasil keberuntungan. Karenanya, prestasi yang diraih pelatih Napoli itu tidak bisa dibanggakan. "Lihat waktunya di Liverppool, dan tahun lalu dengan Chelsea," katanya.
Tidak puas, Ferguson terus menyerang taktik yang digunakan mantan pelatih Inter Milan itu. Dia menggugat mengapa Stevan Gerrard dimainkan lebih melebar, bukan di posisi sentral. Padahal, Gerrard sudah membuktikan bisa bermain lebih baik jika di taruh di tengah ketika membela timnas Inggris.
Hal lain yang dikecam Ferguson adalah taktik Benitez yang defensif untuk ukuran Liga Primer Inggris. Alhasil, permainan Liverpool selama di tangan Benitez cukup membosankan. Keberhasilan Benitez memboyong Fernando Torres pada 2007 juga membuat sewot manajer yang mempersembahkan 13 trofi Liga Primer Inggris untuk MU itu.
Torres didatangkan dari Atletico Madrid dengan biaya transfer 20 juta pound atau sekitar Rp 362 miliar. Meski memberi kredit atas keberhasilan itu, Ferguson menilai Benitez terlalu banyak menghamburkan uang. Bisa jadi, ia kesal lantaran dua kali gagal mencoba menggaet penyerang La Furia Roja itu ke Old Trafford.
Ternyata, keputusan Liverpool untuk memboyong Torres sangat tepat. Penjualan Torres sebesar 50 juta pound atau sekitar Rp 908 miliar ke Chelsea pada 2011, sebagai buktinya. Meski cukup angin-anginan ketika memperkuat the Blues, pemain berusia 29 tahun itu masih bisa menunjukkan sinarnya ketika membela timnas Spanyol.