Kamis 24 Oct 2013 15:26 WIB

PPDB Online Bekasi Bermasalah

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Pemkot Bekasi
Foto: bekasikota.go.id
Pemkot Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Inspektorat Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menduga adanya kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.

"Saat ini kami terus menyelidiki kasus dugaan kecurangan tersebut. Pun, sejumlah data kecurangan tengah dikumpulkan," kata Kepala Inspektorat Pemkot Bekasi, Cucu Syamsudin, di Bekasi, Kamis (24/10).

Dia menambahkan, Inspektorat tengah melakukan menyelidikan dan pengumpulan data di lapangan, baik dari pihak sekolah maupun dari internal Dinas Pendidikan.

Data awal yang diterima, ia melanjutkan, ada sekitar 12 siswa titipan di beberapa sekolah. Namun, jumlah tersebut, sambungnya, dipastikan akan terus bertambah.

Cucu memaparkan, modus yang tampak saat ini, mengkatrol nilai secara online, sehingga Peserta Didik Baru yang telah dinaikkan nilainya, bisa masuk dalam tahap seleksi. "Diduga ini dilakukan oleh operator komputer di Dinas Pendidikan," kata Cucu menjelaskan.

Cucu mengakui, tidak mau terburu-buru dalam mengambil kesimpulan sebelum data kecurangan tersebut benar-benar valid dengan fakta di lapangan. "Nanti jika sudah ada hasilnya akan kita umumkan," ujarnya.

Sebelumnya, ada dugaan terjadinya kecurangan di SMAN 8 Kota Bekasi. Terpisah, Ketua Komisi D Sardi Efendi, menjelaskan, ditemukannya sejumlah piagam prestasi olahraga yang diduga palsu milik para siswa.

SMAN 8 memang membuka jalur bina prestasi, sambungnya, yakni perolehan nilai ujian nasional calon siswa bisa dikatrol dengan bobot prestasi yang pernah diraih.

"Totalnya ada 80 siswa bina prestasi di sekolah itu. Ini namanya belum 100 persen `online`, tetapi baru 90 persen," katanya.

Dia menjelaskan, menduga adanya oknum operator PPDB dari Disdik setempat yang melakukan kecurangan dengan cara mengatrol perolehan nilai siswa dengan kompensasi tertentu dari calon siswa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement