Jumat 25 Oct 2013 09:37 WIB

Pendapat Massimo Moratti Tentang Erick Thohir

Pemilik baru Inter Milan, Erick Thohir
Foto: Ben Keller/dcunited.com
Pemilik baru Inter Milan, Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden Inter Milan Massimo Moratti mengungkapkan alasannya menjual mayoritas saham klub berjuluk I Nerazzurri itu kepada pengusaha asal Indonesia Erick Thohir. Lelaki berusia 68 tahun itu mengatakan ia telah menyukai Erick sejak pertama kali keduanya bertemu.

"Segala perasaan saya positif, dan perasaan saya berdasarkan pada apa yang saya lihat darinya baik sebagai pengusaha maupun secara personal. Ia adalah pribadi yang menyenangkan dan fakta bahwa ia seseorang yang ramah adalah sebuah nilai tambah besar," kata Moratti seperti dilansir dari situs klub.

"Ia (Erick) adalah orang yang sangat ceria dan ia memiliki cara yang menyenangkan untuk membicarakan sesuatu. Ia adalah seseorang yang ambisius, yang mana itu bagus untuk masa depan klub ini (Inter), dan ia juga merupakan seorang pekerja keras. Ia bekerja dari pagi hingga malam serta sangat menekankan pentingnya persahabatan," tambah presiden Inter sejak 1995 tersebut.

"Yang membuat Thohir menyenangkan adalah ia sangat rendah hati dan ia ingin orang lain menyadarinya. Ia tidak berpikir seperti yang dikatakan media tentangnya. Ia jelas tidak mengikuti sejarah Inter dalam 50 tahun terakhir, namun saat anda menjadi presiden (Inter) anda akan segera menjadi fans karena anda akan berkorban sangat besar," tambah Moratti.

Moratti resmi menjual 80 persen saham Inter kepada Erick dan dua rekannya, Roesan Roeslani dan Handy Soetedjo, pada 15 Oktober lalu. Dengan demikian, Erick menjadi orang Indonesia pertama yang memiliki sebuah klub Serie A Italia.

"Ia memiliki dua rekan yang telah bekerja dengannya dalam 25 tahun terakhir. Saya bertemu mereka dan mereka terlihat sebagai orang-orang yang menarik meskipun memiliki perbedaan satu sama lain," tambah Moratti.

"Sebagai sebuah kelompok mereka memiliki banyak tawaran. Kesulitan mereka barangkali karena mereka tinggal di tempat yang sangat jauh. Akan tetapi mereka menyadarinya dan akan sangat berhati-hati. Hal terakhir yang mereka inginkan adalah menjadi invasif," ujar Moratti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement