REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Aksi turun ke jalan para buruh di kota Bandar Lampung, membuat Polresta Bandar Lampung menerjunkan sedikitnya 800 personil, untuk mengawal ketat aksi tersebut pada Senin (28/10).
Aksi buruh ini untuk menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) beterpatan dengan hari Sumpah Pemuda.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan terkait aksi buruh ini pihak polresta akan menurunkan 800 personel dari kesatuan pengendali massa (dalmas). "Kami akan kawal aksi buruh tersebut," katanya.
Sebelumnya, Sulis mengatakan pihaknya sudah melakukan apel besar untuk melakukan antisipasi gelombang aksi massa buruh di Lampung, yang akan berlangsung pada Senin (28/10).
Ratusan buruh di kota Bandar Lampung, akan turun ke jalan-jalan protokol untuk menuntut kenaikan UMK sebesar 30 hingga 50 persen dari angka saat ini. Untuk itiu, para buruh akan mendesak Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, mengesahkan UMK sebesar itu, agar pada buruh sejahtera.
Selain itu, buruh juga menuntut dihapuskan sistem kerja kontran dan outsourcing. Karena sistem ini akan menguntungkan pengusaha dan merugikan nasib buruh selama bekerja dan mengabdi pada perusahaan tersebut.