REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kasus pembunuhan anggota Brimob Brigadir Syarif Mappa yang tewas di kawasan Pasar Minggu, Ahad (27/10) lalu, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Sebelum terjadinya pembunuhan, Brigadir Syarif bertemu dua temannya yang bernama AM dan AP di sebuah gedung tua berlantai lima di Pasar Minggu. Syarif pun terbunuh ketika berkelahi Metromini setelah turun dari Metromini 64.
Pemeriksaan teman Brigadir Syarif dilakukan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jayan Kombes Rikwanto mengatakan, pemeriksaan dilakukan kepada AM dan AP karena mereka adalah orang terakhir yang bertemu korban.
Bukan keterangan tentang yang didapatkan polisi, tapi penemuan narkotika dan pemiliknya adalah AM dan AP. Penelisikan pun berlanjut, menurut Rikwanto, pihaknya juga memeriksa korban yang sudah meninggal apakah ada kaitannya dengan narkotika tersebut.
''Tidak ada ya, tidak ada, kita sudah periksa,'' kata Rikwanto.
Kini, polisi fokus kepada penangkapan dua pelaku yang masih buron, yaitu kenek dan supir Metromini. Dugaan kuat berasal dari seorang saksi FR yang tidak jauh dari lokasi percekcokan dan perkelahian. Ia melihat adegan tersebut.
Alhasil, polisi mendapatkan supir Metromini tersebut didaerah Pasar Minggu. Kembali polisi gagal menerka, sopir Metromini yang diperiksa polisi bukanlah pembunuhnya. Ia ada di rumahnya saat kejadian pembunuhan.
''Itu sopir cabutan sama keneknya juga,'' kata dia.