REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Rusia mendukung upaya Yunani mengatasi krisis ekonomi. Dukungan Rusia berupa pengembangan lebih lanjut kerja sama bilateral di berbagai sektor.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Rabu (30/10) di Athena, mengatakan, "Kami mendukung upaya pemerintah Yunani untuk mengatasi kesulitan ekonomi. Kami akan mendukung upaya ini dengan cara apapun yang kami bisa."
Pada agenda diskusi masalah bilateral dan internasional seperti prospek investasi Rusia dalam program privatisasi di Yunani, kepresidenan Uni Eropa Yunani mendatang di paruh pertama 2014 dan perkembangan di Suriah.
Presiden Yunani, Karolos Papoulias yakin kunjungan Lavrov akan mendorong perdagangan dan hubungan ekonomi antara kedua negara, dan khususnya arus wisatawan Rusia ke Yunani.
Tahun ini lebih dari satu juta warga Rusia mengunjungi Yunani, dan kedua belah pihak berharap jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat pada 2014.
Pariwisata dan energi adalah dua sektor yang Athena dan Moskow berharap meningkatkan kerja sama mereka. Masalah energi menduduki puncak agenda pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras yang memuji 'kemitraan strategis' Yunani-Rusia.
Menurut sumber pemerintah Yunani, Samaras mengangkat isu pengurangan harga raksasa energi Rusia Gazprom yang dikenakan kepada Yunani untuk gas alam. Ini akan membantu upaya Yunani untuk memulihkan pertumbuhan, ia berpendapat. Lavrov mengatakan telah menyerahkan masalah itu kepada Gazprom.
Keputusan perusahaan untuk menghindar dari tawaran pada perusahaan gas milik negara Yunani pada Juni dianggap sebagai pukulan pada upaya Yunani untuk membuat kemajuan pada privatisasi BUMN sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengatasi krisis.
Rabu kemarin, Lavrov bergabung di Athena bersama Vladimir Yakunin, kepala Russian Railways, yang tampaknya tertarik dalam privatisasi perkeretaapian Yunani. Selama pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Yunani dan Menteri Luar Negeri Evangelos Venizelos, Lavrov menandatangani serangkaian perjanjian seperti perjanjian untuk menyatakan 2016 sebagai tahun kerja sama bilateral budaya.
"Pernyataan bersama yang kami tandatangani dokumen hari ini bukan dokumen standar, tetapi dasar hukum tambahan untuk memperkuat hubungan kami," Venizelos menekankan dalam pernyataan kepada pers setelah pertemuan.
"Kami menghargai khususnya ketegasan dari teman-teman kami Yunani untuk meningkatkan agenda hubungan antara Rusia dan Uni Eropa," kata Lavrov.
Yunani berjanji salah satu prioritas Kepresidenan Uni Eropa akan meningkatkan hubungan Uni Eropa-Rusia.