REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akbar Tandjung mengakui PDI Perjuangan merupakan pesaing terberat Partai Golkar, karena sangat diunggulkan memenangi raihan suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.
Karenanya, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar ini mengimbau kepada kader di struktural partai untuk fokus pada upaya pemenangan Golkar di Pileg nanti, dan membahas usulan nama bakal Cawapres menjelang atau sesudah Pileg pada April 2014.
"Jika tidak dapat memenuhi ambang batas pencalonan Presiden 20 persen suara nasional dan 25 persen (suara) DPR, kan kita harus berkoalisi," ujarnya di sela-sela diskusi 'Apa yang Salah dengan Politik Kita' di Jakarta, Rabu (30/10) petang.
Di kesempatan itu, Akbar meminta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada 18 November mendatang,
tidak disusupi agenda pemilihan bakal cawapres pendamping Aburizal Bakrie.
Rapimnas Golkar yang semula dijadwalkan digelar pada 20 Oktober mundur, akan dilangsungkan pada 18 November 2013. Rapimnas ditunda karena permasalahan akomodasi peserta rapat dan substansi rapat yang belum terselesaikan.
Beberapa pengamat politik menilai, penundaan Rapimnas itu karena kader Golkar, Ratu Atut Choisyah, yang juga Gubernur Banten dan beberapa kader lainnya, sedang terjerat kasus dugaan penyuapan sengketa pilkada.