REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Erwan Kurtubi meminta masyarakatnya untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor menyusul mulai tibanya musim hujan.
"Sekarang tiap hari hujan turun di Pandeglang, karena itu saya minta masyarakat agar mewaspadai datang banjir dan longsor," katanya di Pandeglang, Jumat (1/11).
Ia juga menyatakan, beberapa kecamatan, terutama yang berada di wilayah selatan, menjadi "langganan" banjir, dan setiap turun hujan dengan intensitas cukup deras, dipastikan banjir melanda.
Bupati juga menyatakan, pada 2013 banjir paling sering melanda daerah itu. Selama tahun ini Pandeglang telah dilanda delapan kali banjir, pada sebelumnya paling 3-4 kali.
Dari delapan kali banjir yang terjadi, yang terparah terjadi pada Januari 2013, dan yang paling parah terjadi pada 7-10 Januari 2013 merendam 17 kecamatan di daerah itu, serta 9 Februari terjadi di Kampung Legon Waru, Kecamatan Tanjungjaya.
Banjir yang terjadi Januari, kata dia, merendam 19.490 unit rumah dan 8.832 hektare sawah serta "memaksa" puluhan ribu warga harus mengungsi ke masjid, sekolah dan madrasah diniyah awaliyah (MDA).
Demikian juga tanah longsor, kata dia, sering terjadi di daerah tersebut terutama pada musim hujan. Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerusakan pada rumah masyarakat, tapi juga kerusakan fasilitas umum seperti jalan.
"Banyak jalan yang mengalami kerusakan akibat longsor, diantaranya jalan nasional yang menghubungkan Pandeglang-Lebak serta jalan desa di Kampungn Kaduronyok," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pandeglang Encep Suryadi sebelumnya menyatakan sepanjang 30 meter jalan yang menuju Kampung Kaduronyok, Kecamatan Cisata, Pandeglang amblas akibat longsor dengan kedalaman 15 meter sehingga mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Jalan yang amblas tersebut sampai sekarang belum diperbaiki, dan baru baru direncanakan pembangunannya pada 2014.
"Pembangunan jalan itu butuh dana cukup besar. Berdasarkan perhitungan kami dengan Dinas Pekerjaan Umum anggaran yang dibutuhkannya mencapai Rp1 miliar," katanya.
Menurut dia, rencananya pembangunan jalan itu akan dibiayai anggaran dari APBD Kabupaten Pandeglang, namun karena nilainya cukup besar diharapkan ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).