REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Sejumlah warga Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan eliminasi atau pemberantasan anjing liar.
Anjing liar yang berkeliaran di lingkungan masyarakat selain dapat menyebarkan penyakit rabies akibat gigitannya juga menganggu lalu lintas, kata Kepala Lingkungan atau Ketua RW Parit Pekir, Darwanto di Sungailiat, Minggu.
Ia mengatakan, keberadaan anjing yang berkeliaran tanpa pemiliknya sering menganggu bahkan tidak sedikit korban lalu lintas pengguna kendaraan roda dua jatuh akibat menabrak anjing.
"Anjing berkeliaran di lingkungan masyarakat terkadang pada malam atau siang hari, bahkan terdapat juga yang berkeliaran dengan cara bergerombol sampai tiga ekor," jelasnya.
Akibatnya, kata Darwanto, pernah salah satu warganya harus mengalami perawatan intensif akibat motor yang dikendarainya menabrak anjing di tengah jalan.
"Selain ancaman mengganggu lalu lintas, anjing liar juga dikhawatirkan dapat menyebarkan penyakit rabies akibat gigitannya," jelasnya.
Dia akui, pemberantasan anjing liar pernah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, namun jadwal kegiatannya tidak begitu jelas sehingga masih terdapat anjing yang berkeliaran.
"Saya mengusulkan program eliminasi yang sudah dilakukan hendaknya dilanjutkan kembali secara terus menerus sehingga kota kita dinyatakan benar-benar aman dari gangguan anjing liar," katanya.
Sementara menurut salah satu warga kota itu, Sumarno, pemerintah daerah harus segera melakukan tindakan cepat pemberantasan anjing liar, sebelum banyak korban lagi.
"Teman saya satu kantor mengalami retak pada tulang telapak kakinya akibat motor yang dikendarainya menabrak anjing di jalan," jelasnya.