REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati mengatakan keanekaragaman hayati sangat menentukan keberlanjutan pembangunan. Sebab sejumlah sektor ekonomi nasional tergantung pada keanekaragaman flora dan fauna.
Bupati mengemukakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sunarto, staf ahli bidang pemerintahan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa digelar di Desa Wisata Puton, Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (6/11).
Peringatan ditandai dengan pelepasan burung derkuku dan ikan di Kali Opak.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan kelestarian keanekaragaman hayati dengan berbagai jenis flora dan fauna merupakan tanggung jawab bersama. Sebab keanekaragaman hayati merupakan bagian dari kehidupan.
"Puspa dan satwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati merupakan modal penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar manusia, serta menjaga keseimbangan ekosistem," kata bupati.
Konservasi keanekaragaman hayati, bupati mengatakan, sangat penting dan menentukan bagi keberlanjutan pembangunan di berbagai sektor. Di antaranya, kehutanan, pertanian, perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, industri, dan kepariwisataan.
Saat ini, telah menetapkan sawo kecik dan burung derkuku sebagai flora dan fauna Kabupaten Bantul. Penetapan itu tertuang dalam keputusan bupati nomor 567/3/Kep/Btl/1998 tentang identitas flora dan fauna.
Sedang Ketua Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Suwarto mengatakan pihaknya akan terus menggiatkan pelestarian lingkungan hidup.
Ia mengharapkan agar Kabupaten Bantul tidak cepat menjadi kota. Sehingga peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa ini menjadi tonggak untuk pelestarian lingkungan.