Ahad 10 Nov 2013 12:12 WIB

Presiden Minta TNI AD Investigasi Kecelakaan Heli MI-17

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Hazliansyah
Helikopter Mi-17 milik TNI AD.
Foto: Antara
Helikopter Mi-17 milik TNI AD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI Angkatan Darat melakukan investigasi terkait jatuhnya helikopter MI-17, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/11) itu menyebabkan 13 orang meninggal, diantaranya empat anggota TNI AD.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden telah menerima laporan jatuhnya helikopter yang merenggut korban jiwa tersebut.

"Tadi Pak Presiden sudah menerima laporannya dan meminta untuk dilakukan investigasi atas jatuhnya helikopter tersebut," kata Julian usai rapat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (10/11) siang.

Julian melanjutkan, selain memerintahkan untuk dilakukan investigasi, Presiden juga meminta agar seluruh keluarga korban diberikan bantuan. Hal itu dikarenakan korban mengalami kecelakaan ketika menjalankan tugas kenegaraan.

Terkait penyebab jatuhnya helikopter yang baru dibuat pada tahun 2010 ini, Julian enggan berandai-andai. "Terlalu dini untuk menyimpulkan (penyebab kecelakaan)," ujarnnya.

Seperti diketahui, helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat jatuh di perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Helikopter tersebut membawa sebanyak 19 penumpang. Akibatnya sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD tewas akibat kejadian tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement