Senin 11 Nov 2013 08:42 WIB

Chikungunya Serang Ratusan Warga di Nganjuk

Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya
Foto: STRAITS TIME
Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya

REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Ratusan warga Desa Sudimoroharjo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terkena Chikungunya, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk. Akibatnya ratusan warga tersebut harus mendapat perawatan.

Eko Hadiyanto, salah seorang penderita, Senin, mengatakan, ia sudah terserang sekitar satu pekan lalu. Ia merasa tubuhnya linu dan pusing.

"Rasanya tubuh linu, terutama di persendian. Saya beri obat, dan sekarang sudah lebih baik," katanya.

Ia juga mengatakan, banyak tetangganya yang terkena penyakit serupa dengan dirinya. Mereka awalnya tidak merasa curiga, tapi karena semakin banyak akhirnya memeriksakan diri ke puskesmas di daerah mereka.

"Ada sekitar 30 tetangga yang juga terkena, dan katanya akibat digigit nyamuk," katanya.

Di Desa Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk ini, ada ratusan warga yang terkena penyakit dengan gejala yang sama. Bahkan, sebagian dari warga juga menjalani rawat inap di Puskesmas Kecamatan Wilangan, dan sebagian lain menjalani rawat inap.

Kepala UPTD Dinas Kesehatan Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk Bagus Sodikin mengatakan sekitar 75 persen warga di desa itu yang berobat dengan gejala sakit yang sama.

Ia mengatakan, penyakit ini disebabkan karena serangan gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dimungkinkan, nyamuk itu berkembang karena adanya perubahan cuaca dari kemarau ke penghujan.

"Perkembangan nyamuk saat pancaroba, peralihan dari kemarau ke penghujan cukup besar," ucapnya.

Tentang pengasapan atau "fogging" untuk membunuh nyamuk, Bagus mengatakan sampai saat ini masih melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat juga menjaga kebersihan, terutama dengan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur), demi mencegah perkembangan nyamuk tersebut. Sebab, nyamuk Aedes aegypti itu senang tinggal di tempat penampungan yang ada air bersihnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement