REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal M.Afifuddin mengatakan proses identifikasi terhadap para korban tewas dalam kecelakaan Heli MI-17 di Kalimantan Utara butuh waktu sekitar dua pekan.
"Seluruh korban sudah dievakuasi, namun masih harus menunggu identifikasi sebelum dipulangkan," kata M.Afifuddin di Semarang, Senin. Ia memohon maaf kepada para keluarga korban dan masyarakat atas lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses identifikasi tersebut.
Menurut dia, pemeriksaan forensik membutuhkan waktu yang relatif lama. Ia menjelaskan seluruh jenazah belum berhasil teridentifikasi, oleh karena itu membutuhkan sampel darah pihak keluarga untuk dicocokkan DNA-nya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan heli yang mengangkut 19 penumpang tersebut terjatuh dan terbakar. "Heli berada di wilayah lekukan, terhempas angin hingga baling-baling mengenai pepohonan dan jatuh terbakar," katanya.
Meski seluruh korban telah dievakuasi, Budiman enggan menjelaskan tentang kondisi korban tewas saat ini hingga membutuhkan waktu lama untuk proses identifikasi.