REPUBLIKA.CO.ID, Bagi aktor Lukman Sardi, yang memerankan sosok Mohammad Hatta, tak ambil pusing mengenai kekisruhan film Soekarno. Menurutnya, film merupakan sarana dimana setiap sineas bebas menginterpretasikan ide-ide mereka.
Maka putra Idris Sardi itu pun tak mau larut dalam konflik berkepanjangan antara tim produksi film Soekarno dengan pihak keluarga mendiang presiden RI pertama tersebut. Sebagai aktor ia mengaku sudah menjalani kewajibannya sebagai aktor, dalam memerankan sosok Hatta.
"Buat saya yang terjadi terjadilah, karena Soekarno itu kan bukan hanya milik Indonesia tapi dunia. Dan film maker bisa buat film apa saja," ungkap Lukman saat ditemui usai launching trailer film terbarunya.
Lukman menambahkan, setiap sineas memiliki kebebasan dalam menginterpretasikan segala hal ke dalam film. Termasuk dalam menginterpretasikan film sejarah layaknya sejarah Soekarno.
Termasuk terkait urusan aktor dan aktris yang memerankan film tersebut. Menurutnya sudah menjadi tugas setiap aktor untuk memerankan apa yang mesti diperankan dengan maksimal.
Lukman mencontohkan, film mengenai presiden Amerika Abraham Lincoln. Film yang mendapat beberapa nominasi oscar tersebut diperankan justru oleh aktor Inggris Daniel Day-Lewis. Juga pada film tentang perdana menteri Inggris Margaret Thatcher, yang diperankan aktor Amerika, Meryl Streep.
" Ya sebenernya poinnya aktor bisa bermain seperti yang diharapkan itu saja, nggak ada hubungannya aktor dengan nasionalisme," ujar Lukman.
Meski begitu, Lukman mengaku tak merasa kecewa dengan segala kekisruhan film Soekarno. Ia malah merasa beruntung, filmnya bisa dikenal lebih luas. Hitung-hitung kata Lukman, konflik itu seperti promosi gratis untuk film Soekarno garapan sutradara Hanung Bramantyo.
Hanya saja, Lukman menyayangkan jika film tersebut dilarang peredarannya. Sebab menurutnya, seluruh pemain dan kru telah berupaya maksimal dalam mengerjakan film itu. Film itu pun dirasa Lukman memiliki pesan positif untuk sejarah bangsa.