REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 2014 akan memperbarui konstruksi bangunan sekolah yang ada di ibu kota, sehingga jauh lebih kuat dan tidak mudah rapuh atau ambruk.
"Hampir 30 persen bangunan sekolah di Jakarta konstruksinya terbuat dari kayu yang mudah rapuh, jadi gampang dimakan rayap dan gampang rubuh. Makanya, mau kita perbarui," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Menurut Basuki, perbaikan konstruksi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang biasanya banyak merusak bangunan, terutama gedung-gedung sekolah. "Atap dan plafon itu merupakan bagian yang paling rapuh karena terbuat dari kayu. Kedepannya, kita akan mengganti bahan atap dan plafon itu dengan baja ringan," ujar Basuki.
Dia menuturkan kekuatan baja ringan jauh lebih baik daripada kayun karena tidak dapat dimakan rayap dan tidak mudah rubuh, sehingga aman dari bencana gempa maupun banjir. "Rencananya, pelaksanaan renovasi gedung sekolah dengan menggunakan baja ringan itu akan dimulai pada 2014 mendatang. Kita akan kebut pengerjaannya, supaya cepat selesai dan cepat dapat dirasakan manfaatnya," tutur Basuki.
Dia mengungkapkan Pemprov DKI akan melakukan renovasi terhadap sekolah negeri terlebih dahulu, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sembari menunggu pelaksanaan renovasi itu, tambah Basuki, pihaknya akan memasukkan daftar bahan bangunan untuk gedung sekolah kedalam katalog elektronik (e-katalog)."Gunanya, kalau nanti sewaktu-waktu kita ingin melakukan renovasi gedung sekolah, kita tidak perlu lagi menempuh proses lelang, tetapi cukup dengan melihat e-katalog."