Jumat 15 Nov 2013 15:24 WIB

Soal Putusan Mahkamah Dunia, Warga Thailand Diminta Tenang

Kuil Preah Vihear yang menjadi pangkal persengketaan Thailand-Kamboja
Foto: AP
Kuil Preah Vihear yang menjadi pangkal persengketaan Thailand-Kamboja

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, telah meminta rakyat Thailand untuk lebih berhati-hati dan tenang dalam mengkritisi putusan Mahkamah Dunia tentang sengketa candi Preah Vihear.

Seperti dilaporkan TNA yang dikutip Jumat (15/11), dia mengatakan, upaya oposisi untuk mengembangkan keputusan candi itu sebagai isu politik akan membuat lebih sulit bagi pemerintah untuk bekerja di dalamnya dan bisa mempengaruhi hubungan Thailand dengan tetangga Kamboja.

Yingluck mengatakan, dia secara pribadi belum berbicara dengan mitranya dari Kamboja, Perdana Menteri Hun Sen, setelah Mahkamah Internasional (ICJ) menjatuhkan putusannya mengenai kasus candi Preah Vihear, Senin lalu. Candi ini terletak di perbatasan kedua negara.

Pemerintah menerjemahkan vonis ICJ untuk didistribusikan kepada masyarakat Thailand, katanya. "Untuk menghindari kebingungan, tolong dengarkan klarifikasi pemerintah. Sebuah komite teknis akan dibentuk untuk mempelajari vonis ICJ dan menjelaskannya kepada publik," katanya.

Sengketa candi Preah Vihear telah menimbulkan beberapa kali ketegangan ketika kedua pihak saling mengirimkan tentaranya ke perbatasan dekat candi itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement