REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Resepsi pernikahan putra mahkota Keraton Kasepuhan, PR Luqman Zulkaedin dan istrinya, Ratih Marlina, hari ini digelar, Sabtu (16/11). Acara akan dilaksanakan di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon.
‘’Nanti akan ada upacara adat penyenggrama agung,’’ ujar Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Sebelumnya, mereka telah melangsungkan akad nikah di Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada Senin (11/11) lalu. Menko Kesra RI, Agung Laksono, hadir sebagai saksi dari pihak pengantin pria.
Dalam proses ijab kabul tersebut, digunakan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Cirebon. Sang pengantin pria memberikan mas kawin berupa koin tiga dinar, perhiasan emas 14 gram, dan seperangkat alat shalat.
Usai akad nikah, acara kemudian dilanjutkan dengan sejumlah rangkaian tradisi,, yakni temon. Temon merupakan pertemuan pengantin pria dan wanita untuk pertama kali setelah menjadi suami istri. Pengantin wanita sungkem kepada penganten pria.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan mas kawin, penandatanganan dokumen, dan diakhiri menuju bangsal prabayaksa Keraton Kasepuhan. Di bangsal Prabayaksa, kedua mempelai pengantin pun melaksanakan rangkaian prosesi adat. Yakni sungkeman, injek tigan, banting kendi tutupe tigan, pupugan, dan adep-adep sekul.
PR Luqman Zulkaedin mengaku bahagia dengan pernikahannya tersebut. Dia pun berharap, segala adat istiadat dalam pernikahannya itu dapat melestarikan budaya agar tetap terjaga. ''Ini simbol budaya Cirebon yang harus dilestarikan.''
Saksi pengantin pria, Menko Kesra Agung Laksono, menyatakan, pernikahan tersebut memiliki nilai yang bermakna. Apalagi, akad nikah dilaksanakan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang merupakan masjid bersejarah peninggalan Wali Sanga. ''Semoga kedua mempelai bahagia,'' tutur Agung, saat ditemui usai acara akad nikah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika